Meski sama-sama berperan dalam proses pembuatan selembar pakaian, kamu harus tahu perbedaan fashion design dan pattern making. Singkatnya, fashion design merupakan proses rancangan pakaian/sepatu/aksesoris berupa konsep yang dituang di atas kertas atau software editing. Sementara itu, pattern making berfokus pada hal-hal teknis seputar pembuatan pola pada pakaian agar dapat digunakan dengan nyaman.
Kalau kamu masih penasaran, artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai perbedaan fashion design dan pattern making, termasuk cakupan kerja keduanya. Yuk, simak pembahasannya!
Perbedaan Fashion Design dan Pattern Making
Mungkin selama ini kamu sudah akrab dengan profesi fashion designer, fashion stylish, sampai penjahit. Tapi, dunia pendidikan dan profesi fashion itu sangat luas. Selain profesi yang sudah pernah kamu dengar ada juga profesi fashion design dan pattern making. Mungkin sekilas kamu melihat pekerjaan ini sama, namun ada perbedaan yang mencolok dari keduanya.
Berikut ini perbedaan fashion design dan pattern making yang wajib kamu ketahui.
Pengertian Fashion Design dan Pattern Making
Perbedaan fashion design dan pattern making pertama adalah dari pengertian keduanya. Fashion design adalah seni merancang pakaian dan aksesoris. Biasanya, seorang fashion designer bertugas untuk membuat pakaian, sepatu, dan aksesoris seperti kacamata dan tas.
Produk-produk unik dan inovatif yang “dilahirkan” seorang desainer selalu berawal dari sebuah sketsa fashion design. Sketsa fashion design adalah rancangan pakaian yang digambar di atas kertas atau software editing.
Sketsa fashion design berfungsi untuk mengonseptualisasikan ide rancangan pakaian dalam bentuk gambar. Nantinya, sketsa tersebut akan dieksekusi oleh pihak produksi atau desainer itu sendiri.
Sedangkan, pattern making adalah proses pembuatan pola pakaian dari sketsa yang dibuat oleh desainer. Proses ini bersifat teknis dan penuh perhitungan karena menentukan kenyamanan pemakainya.
Pattern making dapat dikerjakan oleh desainer, bisa juga dikerjakan oleh pattern maker yang benar-benar terspesialisasi untuk bagian ini. Tugas pattern maker yang utama adalah menjembatani ide dan produksi dengan membuat pola pakaian sebelum rancangan tersebut diproduksi secara utuh.
Spesialisasi Fashion Design
Seorang desainer dapat memilih untuk bekerja sendiri atau dengan perusahaan. Nah, pilihan ini akan sangat menentukan gaya atau spesialisasi desainer dalam setiap rancangannya. Misalnya, jika seorang desainer bekerja dengan perusahaan pakaian, maka rancangan produknya akan berkutat pada pakaian trendy dan universal yang dapat dipakai oleh hampir semua orang.
● Ready-to-wear
Pakaian ready-to-wear atau siap pakai merupakan pakaian yang diproduksi oleh perusahaan pakaian secara massal. Pakaian siap pakai juga dikenal dengan istilah Prancisnya, prêt-a-porter.
Pakaian siap pakai diproduksi sesuai ukuran baju pada umumnya: S, M, L, XL, dan seterusnya. Karena pakaian siap pakai diproduksi secara massal, kamu bisa dengan mudah menemukan pakaian yang sama dengan ukuran berbeda. Namun, ukuran baju satu perusahaan tidak selalu sama dengan perusahaan lain. Misalnya, baju dengan ukuran S di toko X muat dipakai, namun baju dengan ukuran S di toko Y tidak muat dipakai.
● Made to measure
Ini adalah jenis pakaian yang dirancang khusus untuk kamu. Kamu dapat memilih sendiri ukuran, warna, bahan, tekstur, dan pernak-pernik lain untuk pakaian impian kamu.
Versi tertinggi dari pakaian jenis MTM adalah haute couture. Haute couture adalah jenis fashion yang biasa digunakan oleh orang kaya dan selebritas. Pakaian jenis ini biasanya terbuat dari kain mahal yang dihias dengan sulaman tangan dan manik-manik.
Jenis-jenis Pattern Making
- Gambar pola datar
Metode ini mengubah pola dasar ke dalam bentuk tiga dimensi dengan kain muslin, kemudian dipindahkan ke atas kertas. Metode ini digunakan untuk menandakan area pergerakan pada pakaian untuk meningkatkan kenyamanan pemakainya.
Lima komponen utama dalam pembuatan pola dasar pakaian wanita termasuk korset depan, korset belakang, garis leher, lengan baju, dan rok pas. Komponen-komponen tersebut kemudian dilengkapi dengan panah untuk mendapatkan bentuk yang tepat.
- Drafting
Dengan metode drafting, seorang pembuat pola akan menggambar pola secara langsung di atas kertas dan punya penanda untuk memudahkan penyelesaian produksi. Rancangan drafting dibuat dengan menggunakan ukuran standar dari pabrik atau sudah diukur secara akurat pada model.
- Fashion draping
Metode fashion draping melibatkan pengalungan kain muslin pada sebuah manekin untuk menciptakan bentuk tiga dimensi. Setelah hasil yang diinginkan tercapai, kain tersebut dipindahkan ke kertas untuk menciptakan pola terakhir.
Metode ini merupakan metode pembuatan pola yang paling mahal. Namun, fashion draping memungkinkan seorang desainer atau pembuat pola untuk melihat gambaran umum mengenai penampilan pakaian tersebut sebelum diproduksi.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan fashion design dan pattern making terletak pada proses. Proses fashion design dari menuangkan ide dan kreasi seorang desainer ke atas sebuah kertas. Pakaian yang dirancangnya tersebut masih berupa konsep, dan tugas pembuat pola-lah untuk mewujudkannya sebagai benda konkret.
Ibaratnya, fashion designer adalah arsitek yang bertugas merancang bangunan di atas kertas, dan pattern maker adalah insinyur yang mewujudkan bangunan tersebut jadi kenyataan. Meskipun memiliki peran yang sama-sama besar dalam produksi pakaian, fashion design dan pattern making merupakan dua ilmu berbeda sehingga pekerjaan ini sering dilakukan oleh dua orang berbeda.
Nah, begitulah penjelasan singkat mengenai perbedaan fashion design dan pattern making.